Mengenal Tes Kreplin untuk Seleksi Psikotes
Tes kraepelin atau tes kreplin merupakan salah satu jenis dari cabang tes psikologi. Tes ini kerap digunakan oleh orang-orang di berbagai negara di dunia, tak terkecuali di Indonesia. Banyak pula yang menyebutnya sebagai tes angka.
Soal dalam tes kraepelin sendiri biasanya dipakai untuk uji psikotes dalam mendaftar sekolah, mahasiswa, beasiswa, hingga rekrutmen kerja. Melihat cukup pentingnya penggunaan tes kraepelin ini, maka penting bagi kamu untuk mengetahui dan memahami tes apa itu.
Terlebih bila kamu saat ini akan menempuh pendidikan ataupun melamar pekerjaan. Tak jarang, jenis tes psikologi ini akan digunakan untuk proses seleksi. Supaya memudahkan kamu dalam mengikuti ujian dan lolos psikotes, simak penjelasan tes kraepelin berikut!
Mengenal Apa Itu Tes Kreplin
1. Anne Anestesi
Tes kraepelin adalah tes kecepatan yang ditunjukan dengan ada banyaknya soal dalam batas waktu tertentu. Sehingga nantinya dipastikan soal ini tidak akan bisa terselesaikan secara keseluruhan.
2. Dr. J. de Zeeuw
Tes Kraepelin menjadi bagian dalam kelompok tes yang biasa dipakai untuk melakukan pengukuran faktor-faktor khusus non intelektual atau yang biasa disebut tes konsentrasi.
Tes Kraepelin menjadi cabang dari psikotes kerja yang muncul sejak abad ke-19 dan berisi atas angka-angka 0 - 9 yang susunannya acak. Nama tes ini sendiri awalnya berdasarkan nama pencetusnya, yaitu Emilie Kraepelin, seorang psikiater terkenal yang berasal dari Jerman.
Kraepelin test ini juga sering disebut sebagai tes koran. Pasalnya, di dalam serangkaian tes ini menggunakan lembar kertas yang berisi angka dengan ukuran cukup lebar. Hal ini membuatnya lebih terlihat seperti koran.
Pada awalnya, Emilie Kraepelin sendiri menggunakan soal tes kraepelin ini dengan tujuan untuk membedakan antara individu normal dan tidak normal.
Perbedaan yang dimaksud merupakan faktor yang terjadi pada proses sensori sederhana, motor, perseptual hingga tingkah laku. Di mana ini menjadi dasar pemikiran dalam menyusun tes untuk mengklasifikasikan kekacauan psikiatrik.
Salah satu dari tes tersebut adalah simple arithmetic test yang dipakai untuk mengukur memory, practice effect, kelelahan dan juga distraction. Adapun sekarang, alat pengukuran ini dikenal sebagai tes kraepelin.
Pada awal kemunculannya, tes kraepelin ini adalah sebuah tes kepribadian yang sekarang menjadi tes bakat. Hal ini disebabkan adanya perubahan penekanan pada skoring dan juga interpretasinya yang kini berdasarkan atas hasil-hasil tes obyektif dan bukanlah proyektif.
Baca Juga: Apa Itu Tes Wartegg? 5 Tips Sukses Mengerjakan Tes Wartegg
Seiring dengan perkembangannya, kini berbagai perusahaan, bidang pendidikan, hingga angkatan militer mulai menggunakan tes kraepelin untuk proses seleksinya.
Cara Pengerjaan Tes Kreplin
Sumber: https://i2.wp.com/pencarinafkah.com/wp-content/uploads/2020/05/Tes-Kraepelin-600x380.jpg |
Sebagai tahapan rekrutmen, tes kreplin tentu saja mempunyai beberapa ketentuan dalam proses pengerjaannya. kamu harus memperhatikan bagaimana tata cara mengerjakan tes kraepelin ini.
Tes kraepelin terdiri dari 45 kolom dengan 60 baris yang di dalamnya berisi atas deretan angka 0 - 9. Secara keseluruhan, waktu yang dibutuhkan untuk pengerjaan tes adalah selama 20 menit. Berikut ini rincian waktu tes kraepelin yang akan diberikan dalam proses pengerjaannya.
- Pengisian identitas diri selama 4 menit
- Penyampaian instruksi selama 2 menit
- Latihan contoh pengerjaan soal 1 menit
- Pengerjaan soal kreplin 12 menit 30 detik
Sementara dalam pengerjaannya, seluruh peserta tes haruslah menjumlahkan angka-angka yang berdekatan mulai dari paling bawah ke atas. Hasil penjumlahan bisa kamu tulis di bagian samping kanan diantara kedua angka yang dijumlahkan.
Apabila hasil penjumlahan tersebut lebih dari 10, maka kamu hanya perlu menuliskan angka satuannya saja. Sebagai contoh, jika hasil penjumlahannya adalah 13, maka kamu hanya perlu untuk menuliskan angka 3 nya saja.
Setiap 30 detik, pengawas akan memberikan instruksi “Pindah! pada peserta” dan kamu harus segera berhenti mengerjakan kolom tersebut dan berpindah untuk ke kolom selanjutnya.
kamu tak perlu lagi untuk melanjutkan sisa soal yang ada di kolom sebelumnya supaya tidak terjadi gap antar kolom. Apabila mengalami kesalahan dan ingin menggantinya, kamu cukup mencoret dan menulis kembali jawaban baru tersebut di bagian samping kanannya.
Di atas merupakan penjelasan mengenai tes kreplin, mulai dari pengertian hingga cara mengerjakannya. Selain itu, ketahui pula mengenai bagaimana penilaian dalam tes rekruitment itu sendiri.
Penjelasan Penilaian Dalam Tes Kraepelin
Seperti pada penjelasan di atas, dijelaskan bahwa tes kraepelin merupakan seleksi uji yang menggunakan tes berupa angka-angka. Adapun dalam penilaiannya bukanlah berdasarkan berapa banyaknya angka yang berhasil peserta jumlahkan.
Akan tetapi, penilaian akhirnya berdasarkan hasil dari grafik yang kamu hasilkan selama pengerjaan test kraepelin itu sendiri. Maka dari itu, selalu usahakan supaya kamu bisa memperoleh hasil dengan grafik yang stabil.
Yang dimaksud di sini adalah jawaban kamu tidak menghasilkan grafik yang cenderung naik atau turun secara drastis. Sebagai saran, lebih baik buatlah patokan mengenai berapa saja angka yang harus kamu kerjakan.
Sehingga nantinya, kamu bisa memperoleh hasil grafik yang bagus dan sesuai kriteria yang diharapkan. Di bawah ini merupakan penjelasan penilaian atas hasil pengerjaan tes kraepelin.
- Apabila hasil tes kreplin kamu menunjukkan grafik datar, maka berarti menunjukkan jika kamu bisa bekerja dalam kondisi stabil tanpa mudah terpengaruh oleh lingkungan.
- Apabila hasil tes menunjukkan grafik yang cenderung naik, hal ini menunjukkan jika pribadi kamu akan memperlihatkan adanya potensi peningkatan atau memberikan prestasi atas pekerjaan.
- Apabila grafik dari hasil tes cenderung menurun, maka hal ini menunjukkan jika kondisi kamu dalam bekerja kemungkinan akan menunjukkan adanya penurunan kinerja, kurang berprestasi, mudah lelah, gampang bosan hingga mudah jenuh.
- Apabila grafik dari tes menunjukkan hasil seimbang, ini berarti menunjukkan jika kamu tidak stabil dalam bekerja.
Fungsi dan Implementasi Kraeplin Test
Fungsi dari tes kraepelin, yakni bertujuan untuk mengetahui seperti apa tipe performa seseorang dalam bekerja. Yang berarti di sini adalah untuk melihat calon peserta yang direkrut. Adapun contoh implementasi tes kraepelin pada calon pegawai, yakni sebagai berikut.
- Jika hasil penjumlahan angkanya sangat rendah, hal ini bisa menjadi indikasi jika calon pegawai sedang mengalami kondisi gejala depresi mental.
- Apabila terlalu sering terjadi kesalahan dalam menghitung, maka ini menjadi suatu indikasi di mana calon pegawai sedang mengalami distraksi mental.
- Terjadinya penurunan grafik secara drastis, kondisi ini bisa menjadi pertanda jika calon pegawai sedang dalam kondisi hilang ingatan sesaat pada saat tes atau menjadi indikasi epilepsi.
- Hasil dengan rentang ritme/ grafik yang terlalu besar, hal ini bisa menjadi indikasi bahwa calon pegawai tengah mengalami masalah atau sedang dalam gangguan emosional.
Dengan mengetahui penjelasan tas penilaian dan implementasi dari tes kraepelin ini, maka kamu bisa mencoba berlatih mandiri. Setidaknya, kamu bisa mempersiapkan diri untuk proses seleksi lebih lanjut.
Selain itu, kamu pun bisa mengetahui bagaimana hasil dari tes yang dilakukan. Seperti apakah hasilnya, dan kamu bisa mencoba kembali bila hasilnya kurang sesuai harapan.
Tes kreplin memenag menjadi satu tahap seleksi uji psikotes yang umum dipakai untuk rekrutmen. Persiapkan diri kamu untuk mengikuti tahap seleksi ini!